Tentu
kita bertanya siapa Benny Wenda sebenarnya? Pahlawan atau Penjahat? Jawabannya
bisa berbeda dan menarik jika kita memahami sepak terjangnya dan melihat apa
yang dilakukannya terhadap Papua.
Benny Wenda pernah ditangkap ditangkap dan dipenjara atas kesalahannya merencanakan penyerangan sebuah kantor polisi dan membakar dua toko dalam kerusuhan tahun 2000.
Saat ini Benny dalam pengasingan dan pelariannya meminta suaka ke Inggris dan menjadi warga negara Inggris. Dari sinilah Wenda mulai mengkampanyekan free west Papua dan menjual isu-isu tentang Papua.
SIAPA BENNY WENDA?
Sebuah
sumber terpercaya dari Oxford secara mengejutkan menyampaikan informasi
sebenarnya yang terjadi bagaimana Benny Wenda telah mendapatkan banyak manfaat
dari kisah bohong yang disampaikannya ke dunia luar tentang Papua. Dengan
memberikan semacam orasi bersama LSM dan bergabung di banyak festival seni dan
budaya, Benny Wenda hanya memberikan kisah kebohongan tentang Papua. Keuntungan
yang didapatkan Benny Wenda tentu berkaitan erat dengan keberlangsungan
hidupnya di Inggris, terutama keuntungan ekonomi bahkan keuntungan politik demi
pencapaian ‘pleasure principle’.
Keuntungan ekonomi yang dapat dieksploitasi oleh Benny Wenda adalah dengan cara terhindar dari Uang Wajib Pajak di Inggris karena klaimnya sebagai pencari suaka. Hidup menetap di Inggris tentulah sangat sulit, sehingga tidak ada cara lain selain ‘berjualan’ tentang isu Papua. Melalui penggalangan dana haram bersama LSM berupaya membohongi warga Inggris, agar ia dapat menikmati makan siang gratis dari uang Wajib Pajak Inggris, dan membesarkan keluarganya di Inggris.
Teori Adler tentang Fictional Finalism mengatakan bahwa kehendak seseorang dipengaruhi oleh setiap tindakan mereka dan juga oleh pengalaman di masa lampau yang telah dilalui, yang mana akan mendorong suatu usaha untuk merealisasikan suatu kehendak. Perasaan inferioriti yang terdapat pada seseorang akan menjadi dorongan agar individu mencapai keinginan superioritas.
Benny Wenda yang mengklaim dirinya sebagai pemimpin free west Papua memiliki sisi psikologis yang dapat memainkan peran sebagai orang licik dengan tampang wajah polos. Yang pada akhirnya banyak orang merasa kasihan dan mendukung dirinya sebagai korban kejahatan dari pemerintah Indonesia. Padahal Benny Wenda cukup cerdik dengan menciptakan pembenaran melalui cerita-cerita hidupnya di masa lalu selama di Papua. Benny Wenda mengklaim sebagai satu-satunya orang yang memproklamirkan dirinya sebagai pemimpin Papua yang peduli tentang masa depan Papua. Keadaan ini tentu menjadikannya sebagai orang yang superioritas.
Sejalan dengan itu, masyarakat Papua saat ini telah dapat memilah mana yang benar dan salah. Isu-isu Papua sudah bukan merupakan barang aneh yang memang banyak dijual oleh kelompok-kelompok pro Papua Merdeka. Padahal apa yang mereka gambarkan sebenarnya sangat jauh dari kebenaran apa yang terjadi di Papua saat ini.