Minggu, 08 Januari 2017

Sekjen PBB Bantah Terima Laporan HAM Papua, Separatis OPM Lakukan Kebohongan

Juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Stephane Dujarric
Kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali membuat ulah, dengan menipu Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). OPM menyebutkan dan berkoar-koar bahwa telah mengirimkan sebuah laporan resmi terkait pelanggaran HAM berat yang dilakukan Indonesia di Papua kepada PBB. Namun, hal ini dengan tegas dibantah PBB dengan menyebutkan tak pernah ada satu lembarpun laporan yang dikirimkam kelompok separatis itu kepada mereka.

Juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Stephane Dujarric menyatakan pihaknya tidak pernah menerima dokumen mengenai laporan hak asasi manusia (HAM) dari kelompok anti pembangunan Papua. Hal itu disampaikan Dujarric dalam press briefing di markas PBB di New York, Rabu 1 Juni.

“Sekjen PBB tidak pernah menerima dokumen apa pun terkait laporan HAM Papua,” tegas Dujarric sebagaimana disampaikan keterangan pers Kementerian Luar Negeri RI dan situs resmi PBB, Kamis (2/6/2016).

Pernyataan jubir PBB tersebut disampaikan terkait informasi yang beredar yang mengklaim Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Ban Ki-moon telah menerima laporan pelanggaran HAM di Papua dari perwakilan OPM.

Dokumen tersebut dilaporkan diserahkan Ketua Asosiasi Lembaga Non-Pemerintah Kepulauan Pasifik (PIANGO) Emele Duituturaga kepada Sekjen Ban Ki-moon pada kesempatan World Humanitarian Summit yang berlangsung pada 23 sampai 24 Mei di Istanbul, Turki.

Dujarric juga mengklarifikasi bahwa Sekjen PBB tidak pernah melakukan atau mengagendakan pertemuan dengan perwakilan Papua Barat dalam KTT di Turki seperti yang diinformasikan oleh kelompok anti pembangunan Papua tersebut.

Pemerintah Indonesia melihat informasi tersebut sebagai salah satu dari sekian banyak kebohongan kelompok anti pembangunan Papua kepada publik. Sebelumnya, foto bersama Sekjen PBB yang dilakukan secara singkat dan tidak terjadwal di sela pertemuan di Turki telah diklaim sekelompok organisasi sebagai sebuah kesempatan penyerahan laporan mengenai situasi HAM di Papua.

Hingga kini kelompok  separatis OPM terus melakukan propaganda dan agitasi untuk merusak citra Indonesia di mata dunia. OPM dengan bantuan dan sokongan dana dari sejumlah negara Barat yang menginginkan Papua lepas dari kedaulatan Indonesia, menjadikan masalah HAM sebagai senjata ampuh mereka dalam menarik simpati dunia.


Indonesia menurut mereka telah melakukan pembantaian di Papua dengan korban hingga ratusan ribu. Selain itu Indonesia juga dituduh melakukan politik isolasi dengan menghalangi pers mengunjungi Papua. Tapi semua tuduhan tersebut hingga kini tak pernah terbukti satupun. Sejumlah negara yang penasaran dengan kondisi Papua bahkan telah melakukan kunjungan ke wilayah paling timur Indonesia tersebut.




12 komentar:

alex manahati mengatakan...

gerakan separatis Papua menyebarkan berita bohong.

lelay aronggear mengatakan...

sampai luar negeri pun di tipu oleh OPM,,, apalagi dalam negeri yang sangat militan, berita tersebar langsung di telan mentah-mentah pasti langssung menerima.

titin debora mengatakan...

pembohong secara terng terangan.

diana mengatakan...

saya sama sekali tidak percaya dengan berita yang disebarkan oleh gerakan separatis Papua. karena beritanya tak bermutu dan tidak masuk diakal

jambak heineken mengatakan...

Mau tipu tipu masyarakat papua tapi cara yang dilakukan tidak bersih. jasi ketahuan....hitam putihnya

Anonim mengatakan...

kelompok separatis KNPB terus melakukan propaganda dan kegiatan untuk merusak citra Indonesia di mata dunia maupun di Papua itu sendiri sehingga Kelompok tersebut melaukan segala cara untuk melakukan hal hal yang diinginkannya termasuk melaksanakan aksi demo secara terus menerus karena tingginya biaya apabila melakukan aksi demo

petrus sianipar mengatakan...

PBB tidak pernah melakukan atau mengagendakan pertemuan dengan perwakilan Papua Barat dalam KTT, jadi sudah sangatlah jelas ini hanyalah tipu tipu saja too

Tobias mengatakan...

Ko tipu saja mo

Hengky rumere mengatakan...

Mana ada

Derlin tabuni mengatakan...

Berita tra benar mo

Kelly Rumbiak mengatakan...

Ah Ko tipu saja

Natalis tabuni mengatakan...

Selesaikan HAM di tanah Papua