Sekjen PBB Bantah Terima Laporan HAM Papua, Separatis OPM Lakukan Kebohongan
Kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali
membuat ulah, dengan menipu Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). OPM
menyebutkan dan berkoar-koar bahwa telah mengirimkan sebuah laporan resmi
terkait pelanggaran HAM berat yang dilakukan Indonesia di Papua kepada PBB.
Namun, hal ini dengan tegas dibantah PBB dengan menyebutkan tak pernah ada satu
lembarpun laporan yang dikirimkam kelompok separatis itu kepada mereka.
Juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Stephane
Dujarric menyatakan pihaknya tidak pernah menerima dokumen mengenai laporan hak
asasi manusia (HAM) dari kelompok anti pembangunan Papua. Hal itu disampaikan
Dujarric dalam press briefing di markas PBB di New York, Rabu 1 Juni.
“Sekjen PBB tidak pernah menerima dokumen apa pun terkait
laporan HAM Papua,” tegas Dujarric sebagaimana disampaikan keterangan pers
Kementerian Luar Negeri RI dan situs resmi PBB, Kamis (2/6/2016).
Pernyataan jubir PBB tersebut disampaikan terkait informasi
yang beredar yang mengklaim Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Ban Ki-moon telah
menerima laporan pelanggaran HAM di Papua dari perwakilan OPM.
Dokumen tersebut dilaporkan diserahkan Ketua Asosiasi Lembaga
Non-Pemerintah Kepulauan Pasifik (PIANGO) Emele Duituturaga kepada Sekjen Ban
Ki-moon pada kesempatan World Humanitarian Summit yang berlangsung pada 23
sampai 24 Mei di Istanbul, Turki.
Dujarric juga mengklarifikasi bahwa Sekjen PBB tidak pernah
melakukan atau mengagendakan pertemuan dengan perwakilan Papua Barat dalam KTT
di Turki seperti yang diinformasikan oleh kelompok anti pembangunan Papua
tersebut.
Pemerintah Indonesia melihat informasi tersebut sebagai salah
satu dari sekian banyak kebohongan kelompok anti pembangunan Papua kepada
publik. Sebelumnya, foto bersama Sekjen PBB yang dilakukan secara singkat dan
tidak terjadwal di sela pertemuan di Turki telah diklaim sekelompok organisasi
sebagai sebuah kesempatan penyerahan laporan mengenai situasi HAM di Papua.
Hingga kini kelompok separatis OPM terus melakukan propaganda dan
agitasi untuk merusak citra Indonesia di mata dunia. OPM dengan bantuan dan
sokongan dana dari sejumlah negara Barat yang menginginkan Papua lepas dari
kedaulatan Indonesia, menjadikan masalah HAM sebagai senjata ampuh mereka dalam
menarik simpati dunia.
Indonesia menurut mereka telah melakukan pembantaian di Papua
dengan korban hingga ratusan ribu. Selain itu Indonesia juga dituduh melakukan
politik isolasi dengan menghalangi pers mengunjungi Papua. Tapi semua tuduhan
tersebut hingga kini tak pernah terbukti satupun. Sejumlah negara yang
penasaran dengan kondisi Papua bahkan telah melakukan kunjungan ke wilayah
paling timur Indonesia tersebut.
12 komentar:
gerakan separatis Papua menyebarkan berita bohong.
sampai luar negeri pun di tipu oleh OPM,,, apalagi dalam negeri yang sangat militan, berita tersebar langsung di telan mentah-mentah pasti langssung menerima.
pembohong secara terng terangan.
saya sama sekali tidak percaya dengan berita yang disebarkan oleh gerakan separatis Papua. karena beritanya tak bermutu dan tidak masuk diakal
Mau tipu tipu masyarakat papua tapi cara yang dilakukan tidak bersih. jasi ketahuan....hitam putihnya
kelompok separatis KNPB terus melakukan propaganda dan kegiatan untuk merusak citra Indonesia di mata dunia maupun di Papua itu sendiri sehingga Kelompok tersebut melaukan segala cara untuk melakukan hal hal yang diinginkannya termasuk melaksanakan aksi demo secara terus menerus karena tingginya biaya apabila melakukan aksi demo
PBB tidak pernah melakukan atau mengagendakan pertemuan dengan perwakilan Papua Barat dalam KTT, jadi sudah sangatlah jelas ini hanyalah tipu tipu saja too
Ko tipu saja mo
Mana ada
Berita tra benar mo
Ah Ko tipu saja
Selesaikan HAM di tanah Papua
Posting Komentar